LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 3 April 2025
Apa Saja Aktivitas yang Menyebabkan Shaken Baby Syndrome?
Apa Gejalanya dan Kapan Harus Ke Dokter?
Tips Menghindari Shaken Baby Syndrome
Moms, mungkin kita terbiasa mengayun Si Kecil saat menggendongnya, namun ternyata aktivitas ini tidak disarankan karena dapat menyebabkan Shaken Baby Syndrome yang berakibat fatal pada otak Si Kecil.
Shaken Baby Syndrome atau sindrom bayi yang terguncang adalah cedera otak akibat guncangan pada bayi yang terlalu keras. Kondisi ini disebut juga dengan Abusive Head Trauma (AHT). Gangguan kesehatan ini umumnya terjadi pada bayi hingga anak berusia 5 tahun. Namun, kasus terbanyak dialami oleh bayi berusia 6–8 minggu.
Otak anak-anak sangat lembut dan ligamen mereka masih lemah. Selain itu, otot leher mereka belum sepenuhnya berkembang, kepala mereka besar dan berat sehingga tidak sebanding dengan bagian tubuh mereka yang lain.
Guncangan yang kencang dapat merobek pembuluh darah, saraf, dan jaringan anak, menyebabkan otak mereka membengkak, memar, dan berdarah yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya.
Mengutip dari IDAI, saat Si Kecil mengalami guncangan keras, otak mengalami perputaran atau pergeseran terhadap aksisnya (batang otak). Hal ini menyebabkan robekan saraf dan pembuluh darah, menyebabkan kerusakan dan perdarahan otak.
Banyak dari kita yang tidak menyadari pola asuh yang biasa dilakukan ternyata bisa menyebabkan terjadinya shaken baby syndrome yang dapat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembangnya. Berikut beberapa pola asuh yang menyebabkan shaken baby syndrome:
Mengayun Si Kecil saat menggendongnya atau mengayunnya dengan ayunan memang mampu menenangkan Si Kecil. Namun jika mengayunnya terlalu keras ini bisa menjadi penyebab Si Kecil mengalami shaken baby syndrome.
Bermain dengan Si Kecil memang menjadi salah satu cara bonding orang tua dan Si Kecil. Namun, aktivitas tertentu seperti melempar tangkap Si Kecil ternyata bisa menyebabkan terjadinya guncangan pada otak Si Kecil.
Baca juga: 10 Do’s and Don'ts Saat Baby Talk dengan Si Kecil
Penggunaan car seat tidak sekadar untuk tempat duduk bayi, namun juga berfungsi untuk keselamatan. Jalanan yang rusak, polisi tidur yang tinggi, atau cara mengendara yang cenderung kencang/ ugal-ugalan bisa menyebabkan terjadinya shaken baby syndrome.
Shaken baby syndrome juga bisa terjadi akibat perilaku rasa marah dan frustasi dari orang tua atau pengasuh karena Si Kecil yang menangis tiada henti. Benturan yang terjadi dan kondisi fisik Si Kecil yang belum kuat dapat menyebabkan shaken baby syndrome.
Diajak ngobrol
Tummy time
Digendong
Membaca buku cerita
RECOMMENDATION
PODCAST