LOVE YOUR BODY
LOVE YOUR BODY | 26 September 2023
Yuk, Kenali Arti Warna-Warna Darah Menstruasi
Kamu pernah mendapati warna darah menstruasi yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya? Penasaran ingin tahu lebih banyak apa arti dari warna menstruasimu dan pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh?Warna merah bukan satu-satunya warna yang keluar ketika kamu mengalami menstruasi. Pada kondisi-kondisi tertentu, kamu bisa saja mendapati warna menstruasimu berubah menjadi pink, oranye, atau bahkan hitam.
Faktanya, darah menstruasi menjadi salah satu cara tubuh menginformasikan kondisi tubuhmu saat ini. Yuk, kenali arti warna darah menstruasi agar kamu bisa lebih aware dengan kondisi kesehatan tubuhmu!
Kamu tidak perlu khawatir dengan warna hitam pada darah menstruasimu. Darah hitam biasanya muncul di awal atau akhir siklus menstruasi normal. Perubahan hormon dan kondisi kesehatan juga dapat mempengaruhi warna dan tekstur darah.
Mengutip dari Medical News Today, saat menstruasi, tubuh mengeluarkan jaringan dan darah dari rahim melalui vagina. Darah yang tertahan di dalam rahim cukup lama akan bereaksi dengan oksigen (oksidasi). Oleh karena itu, darah yang teroksidasi tampak lebih gelap. Jadi itulah alasan kenapa warna hitam keluar pada darah menstruasi kita.
Seperti warna hitam, darah berwarna cokelat atau merah tua adalah tanda darah mengendap di dalam tubuh terlalu lama. Ini juga pertanda siklus awal atau akhir menstruasi. Jadi, kamu tidak perlu khawatir ketika darah menstruasimu berwarna cokelat karena ini adalah normal.
Untuk kamu yang baru melahirkan, warna darah cokelat atau merah tua ketika menstruasi adalah normal. Kondisi ini disebut lochia, atau perdarahan postpartum. Kamu tidak perlu khawatir karena ini merupakan cara tubuh mengeluarkan darah yang berlebih dan gumpalan darah dari rahim.
Tapi perlu juga kamu ketahui, darah cokelat dan merah tua bisa menjadi tanda awal kehamilan. Jika saat hamil muncul bercak cokelat ini, wajib banget buat kamu segera menghubungi dokter. Kondisi ini disebut pendarahan implantasi yang dapat mengindikasikan keguguran atau kehamilan ektopik.
Mungkin kamu sering mendapati warna merah ketika menstruasi. Don’t worry, karena warna merah terang menunjukkan siklus menstruasi normal. Pada kondisi ini, berarti siklusmu tidak melewati waktu lama yang membuat darah mengendap dan mengalami oksidasi.
Kamu mungkin juga mendapati warna darah ini saat kamu mengalami kram perut. Itu karena kram terjadi ketika rahim kamu berkontraksi, dan menyebabkan aliran darah yang lebih berat.
Darah berwarna merah muda dapat terjadi ketika darah menstruasi bercampur dengan cairan serviks. Namun kondisi lain juga bisa terjadi pada kamu penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Alat kontrasepsi hormonal menurunkan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah yang lebih sedikit dan merah muda selama menstruasi.
Kondisi lain ketika darah menstruasimu menjadi pink adalah penurunan berat badan yang signifikan akibat diet, pola makan yang tidak sehat dan gejala anemia. Pada kondisi ini, kamu perlu memperhatikan asupan nutrisi dan minum suplemen zat besi.
Darah menstruasi berwarna jingga adalah normal jika warna ini berasal dari cairan serviks yang bercampur dengan darah menstruasi. Namun, warna jingga yang sering terjadi merupakan tanda dari infeksi, seperti, trikomoniasis, vaginosis bakteri, dan gejala infeksi menular seksual (IMS).
Orang dengan darah jingga harus memeriksa gejala lain, seperti gatal-gatal di vagina, ketidaknyamanan, dan keluarnya cairan berbau tidak sedap. Meskipun darah jingga tidak selalu menunjukkan infeksi, tapi lebih baik kamu menemui dokter atau spesialis kandungan sejak dini, untuk mengidentifikasi kemungkinan yang terjadi pada darah jingga.
Darah menstruasi yang berwarna abu-abu, merupakan tanda vaginosis bakteri. Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan antara bakteri menguntungkan dan bakteri merugikan di vagina.
Gejala lain dari vaginosis bakteri termasuk:
Gatal di dalam dan sekitar vagina
Vagina mengeluarkan bau yang membuat tidak nyaman
Sakit atau rasa terbakar ketika buang air kecil
Jika kamu berada di kondisi ini, wajib banget menemui dokter atau spesialis kandungang untuk tindakan lebih lanjut.
Menurut Very Well Health, siklus menstruasi normal terhitung 24 hari hingga 38 hari. Hal ini berlangsung antara empat setengah hingga delapan hari. Sementara volume keluarnya darah menstruasi ini berkisar 5-80 ml darah.
Jika kamu mendapati volume darah menstruasimu lebih banyak dari jumlah yang normal, kamu patut waspada. Menurut Centres for Disease Control and Prevention (CDC), volume darah yang kurang wajar, menjadi tanda kamu menorrhagia. Ini kondisi ketika seseorang mengalami perdarahan menstruasi yang luar biasa atau menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari.
Tanda-tanda kamu mengalami menorrhagia adalah ketika kamu harus terus menerus mengganti pembalut kurang dari 2 jam. Hal ini juga ditandai dengan gumpalan yang berukuran besar. Langsung temui dokter jika kamu merasa volume darah terlalu banyak.
Warna dan volume darah menstruasi setiap orang memang berbeda-beda, namun umumnya siklus deras-derasnya adalah hari ke-2 sampai hari ke-4. Di sini kamu juga akan mendapati warna merah segar pada darah menstruasimu.
Agar tidak panik ketika menstruasi mendadak datang, jangan lupa untuk selalu sedia pembalut di tasmu, ya. Sediakan pembalut antibacterial agar terbebas dari bau dan bakteri ketika menstruasi sehingga tetap nyaman saat menjalankan aktivitas.
Laurier Natural Clean merupakan pembalut antibakterial dengan 3 antibac protection: kandungan daun sirih yang mengusir bau, ekstrak daun sage yang dikenal sebagai anti jamur, dan antibac agent yang melawan pertumbuhan bakteri. Pembalut ini juga memiliki daya serap yang cepat dan maksimal, sehingga melindungimu dari bocor, menghindari bakteri atau jamur dan melindungi area kewanitaan secara alami.
Yuk, temukan info lebih lanjut tentang Laurier Natural Clean di sini.
RECOMMENDATION
PODCAST