LOVE YOUR BODY
LOVE YOUR BODY | 24 May 2024
Saat ini wilayah Asia Tenggara sedang mengalami gelombang suhu panas. Meski di Indonesia tidak berdampak signifikan, tetapi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia dalam sepekan terakhir berkisar antara 32- 37°C.
Kenaikan suhu membuat penggunaan AC atau pendingin ruangan makin marak. Namun, proses AC menurunkan suhu panas dan lembap menjadi udara yang lebih sejuk juga dapat menyebabkan turunnya kelembapan pada kulit. Seperti apa prosesnya?
Berada di ruang ber-AC terlalu lama ternyata memiliki efek yang kurang baik untuk kesehatan kulit. Angin sejuk dari pendingin ruangan tersebut dapat mengurangi kelembapan kulit yang dapat memengaruhi tampilan kulit.
AC bekerja dengan menghisap udara panas dan lembap, mengalirkannya melalui freon pendingin kemudian mengeluarkannya kembali dalam suhu yang lebih sejuk. Turunnya kelembapan udara ini di saat yang bersamaan dapat menurunkan kelembapan kulit. Kulit pun menjadi lebih cepat kering dan nampak kusam karena dehidrasi.
Saat dehidrasi, lapisan terluar kulit (epidermis) yang tidak mendapatkan cukup air bisa kehilangan tingkat elastisitasnya. Bila kulit luar tidak cukup terhidrasi, lapisan bawah kulit akan meregang sehingga dapat memicu rasa gatal, kulit kering dan kulit kusam, bila dibiarkan begitu saja.
Maka dari itu, pastikan kulit tetap terhidrasi dan sehat meski berada di ruang ber AC setiap hari. Berikut beberapa cara untuk mencegah kulit kering dan kusam meski seharian di ruang ber AC:
Agar tubuh terhindar dari dehidrasi, disarankan untuk minum air putih minimal 2 liter per hari. Selain mampu menjaga cairan tubuh, banyak minum air putih dapat membantu menjaga kelembapan kulit. Kulit yang lembab bisa menurunkan risiko kulit kusam karena AC. Itu sebabnya, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan harian guna menjaga hidrasi tubuh dan mencegah kulit kering.
RECOMMENDATION
PODCAST