LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 26 May 2025
Tongue tie atau lidah terikat adalah sejenis kelainan bawaan ketika jaringan yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut bayi (disebut frenulum lidah) terlalu pendek, terlalu tebal atau terlalu kaku, sehingga membatasi pergerakan lidah.
Menurut American Academy of Pediatrics, kondisi tongue tie yang biasa juga disebut ankyglossia ini terjadi pada 1-11% bayi yang baru lahir dan lebih sering terjadi pada bayi laki-laki.
Tanda utama yang bisa dilihat pada kondisi tongue tie yaitu lidah jadi kurang fleksibel untuk bergerak, baik ke atas, kanan maupun kiri. Pada bayi baru lahir yang masih berusaha menyusu langsung dari ibu, kondisi ini membuat lidah jadi sulit mengunci pada puting susu, sehingga kesulitan mengisap dan juga menelan susu.
Akibat kesulitan ini, bayi juga cenderung mengeluarkan suara mengecap atau bahkan menangis. Pada sebagian bayi lain, ada yang lebih cenderung mengunyah daripada mengisap. Kesulitan ini lebih terlihat pada bayi yang disusui langsung oleh ibu dibanding bayi yang diberi susu formula lewat botol dengan dot.
Karena kesulitan menyusu ini juga, asupan ASI Si Kecil menjadi rendah. Ini menyebabkan pipisnya menjadi sedikit atau frekuensinya menjadi jarang. Sebagai pengingat, bayi baru lahir normalnya pipis setiap 1-3 jam sehingga rata-rata sebanyak 4-12 kali sehari. Untuk jumlah, bayi normal pipis sebanyak 1 ml per kg BB setiap jamnya. Bayi dengan berat 5 kg, misalnya, pipis normal 5 ml per jam atau 120 ml per hari.
Tanda fisik lain yang bisa dikenali adalah karena jaringan frenulum yang lebih pendek tadi, maka ujung lidah jadi cenderung tertarik ke bawah sehingga ujung lidah bagian tengah menjadi berbentuk hati.
Ya
Tidak
RECOMMENDATION
PODCAST