Dengan Kirei Lifestyle Innovation,
Upgrade Dirimu Jadi Lebih Baik Inside Out
Dengan
Kirei Lifestyle Innovation
Upgrade Dirimu
Jadi Lebih Baik
Inside Out

LOVE OTHERS

Si Kecil Mengisap Jari? Ini Manfaatnya untuk Dukung Fase Oral

Si Kecil mulai menghisap jari adalah tanda ia memasuki fase oral yang penting untuk perkembangannya. Simak faktanya di sini.

Saat fase  tumbuh kembang , Si Kecil menggunakan panca inderanya seperti mata, telinga, hidung, tangan hingga mulut untuk mempelajari dan mengeksplorasi dunia di sekelilingnya. Menurut situs tumbuh kembang anak Primaku, fase oral adalah tahapan perkembangan dimana Si Kecil sangat peka ketika mengalami stimulus atau rangsangan dari mulut (oral).

Meskipun ada yang sudah memulai fase oral ini sejak lahir, namun biasanya mulai aktif saat Si Kecil mencapai usia 4-6 bulan dan berlangsung hingga ia berusia 18 bulan. Salah satu tanda utama fase oral ini adalah Si Kecil mulai sering memasukkan jarinya ke dalam mulut dan mengisapnya. Setelah itu, ia pun mulai memasukkan benda-benda lain ke dalam mulutnya.

Apa yang bisa Moms lakukan agar Si Kecil dapat melalui fase oral ini dengan baik? Salah satunya adalah tidak melarang saat ia memasukkan jari dan mengisapnya. Pastikan juga jari-jarinya selalu dalam keadaan bersih.

Yuk, dukung fase oralnya karena ada beberapa manfaat yang akan didapatkan Si Kecil saat ia melalui fase ini.

Manfaat Fase Oral Pada Si Kecil

1. Merangsang kemampuan oromotor

Dikutip dari situs tumbuh kembang WonderBaby, kemampuan oromotor atau oral motor berkaitan dengan fungsi otot bibir, lidah, gigi, langit-langit mulut, rahang dan pipi yang sangat penting dalam fase pertummbuhan dan perkembangan si Kecil terutama untuk proses makan dan belajar bicara nantinya.

Dengan mengisap jari, Si Kecil mengasah kemampuan oromotor ini untuk mendukung fase makan (mulai dari MPASI kemudian lanjut ke makan normal) lewat gerakan mengunyah dan menelan makan. Otot bagian mulut ini juga akan sangat penting saat ia belajar berbicara, mulai dari mengeluarkan suku kata, kata, hingga menyusun kalimat.

2. Membuatnya tenang

Mengisap jari adalah salah satu cara Si Kecil menenangkan dirinya sendiri, terutama saat merasakan emosi negatif seperti lelah, kurang nyaman, stres, bosan, lapar atau sakit (misalnya saat mulai tumbuh gigi).

Menurut sebuah artikel pada situs BabyCenter, Si Kecil mulai belajar untuk mengatur dan mengendalikan emosinya sejak dini. Ketika ia merasakan berbagai emosi negatif, ia dapat merasa nyaman dan aman saat mengisap jari.  Si Kecil pun menjadi  belajar untuk dapat menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan orang lain.

3. Mengeksplorasi benda-benda sekitarnya

Selain memasukkan jari ke dalam mulut dan mengisapnya, fase oral juga ditandai dengan Si Kecil yang menyentuh, memegang, menarik benda-benda yang ada di dekatnya, untuk kemudian memasukkannya ke dalam mulut.

Seperti dikutip dari artikel di situs tumbuh kembang What To Expect, ia akan melakukan eksplorasi dengan berusaha mencari tahu tentang benda tersebut dari rasa, tekstur dan bentuknya ketika ia menyentuh, mengisap atau menggigit dengan mulut.

4. Meningkatkan imunitas tubuh

Saat Si Kecil mengisap jari atau memasukkan benda ke dalam mulut, paparan bakteri dan virus yang normal (tidak ekstrim) akan memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.

Seperti dikutip dari situs publikasi ilmiah Science Direct, ini berkaitan dengan Hygiene Hypothesis yaitu paparan mikroba di awal kehidupan Si Kecil bisa mendorong perkembangan sistem imunitasnya, terutama menurunkan risiko terhadap alergi dan asma.

Bukan berarti Moms harus mengabaikan kebersihan Si Kecil dan lingkungan sekitarnya, tapi Moms tidak perlu terlalu khawatir ketika Si Kecil memasukkan benda dari lantai ke mulutnya, selama Moms sudah membersihkan lantai setiap hari.

Apa yang Akan Terjadi Kalau Si Kecil Melewatkan Fase Oral?

Saat Moms melarang Si Kecil mengisap jari atau memasukkan benda-benda ke dalam mulut, maka stimulasi fase oralnya tidak akan berlangsung optimal. Si Kecil akan ‘terjebak’ dalam fase oral ini sehingga melakukan stimulasi oral hingga dewasa, biasa disebut sebagai oral fixation.

Menurut situs kesehatan Healthline, perilaku buruk saat dewasa yang termasuk oral fixation adalah:

- Kebiasaan menggigit kuku
- Kecenderungan untuk merokok
- Kecanduan alkohol
- Mengunyah es batu
- Makan berlebihan
- Gangguan makan berupa keinginan mengonsumsi zat yang bukan makanan, seperti kertas, pasir, sabun, kapur, biasa disebut sebagai pica.

Tips Agar Fase Oral Si Kecil Aman dan Nyaman

Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil lewat fase oral yang penting, ada hal-hal yang Moms bisa lakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan Si Kecil, seperti yang dikutip dari situs What To Expect.

1. Pastikan jari dan tangan Si Kecil bersih
2. Berikan teether yang bersih dan bahannya aman
3. Jauhkan Si Kecil dari benda-benda kecil yang berisiko tertelan, seperti kancing, koin, kelereng, manik-manik.
4. Jauhkan Si Kecil dari benda-benda yang memiliki banyak kuman seperti handphone, remote TV, uang kertas, spons pembersih, handuk dapur.
5.  Pastikan Si Kecil tidak menyentuh benda yang mengandung zat-zat berbahaya baginya seperti obat-obatan, cairan pembersih, make-up hingga tinta spidol.
6. Rutin bersihkan area bermain Si Kecil dari berbagai kotoran, seperti debu dan sisa makanan.
7. Agar Si Kecil merasa nyaman saat bermain sambil mengeksplorasi fase oralnya, pastikan ia memakai popok yang nyaman seperti Merries Skin Protection.

Merries Skin Protection adalah popok yang memiliki sirkulasi udara baik sehingga kulit Si Kecil bebas bernapas. Daya tampungnya banyak dan cepat, sehingga kulit Si Kecil tetap kering dan terhindar dari kebocoran.

Popok Merries Skin Protection memiliki permukaan dan karet pinggang yang lembut,   sehingga nyaman dipakai dan tidak meninggalkan bekas kemerahan pada kulit Si Kecil.

Merries Skin Protection memiliki lapisan antibakteri yang mengandung ekstrak natural daun teh, sehingga aktif  cegah bau pipis dan ruam sehingga kulit Si Kecil jadi sehat terawat. Kini juga sudah dilengkapi teknologi +Anti Bau yang mampu mencegah bau pipis. Klik di sini untuk info lebih lanjut tentang popok Merries Skin Protection.

Moms, Hentikan Kebiasaan Mengisap Jari Si Kecil Ketika…

Fase oral biasanya akan berhenti dengan sendirinya saat Si Kecil berusia 18 bulan. Fase selanjutnya yang akan dilalui Si Kecil adalah fase anal, yang ditandai dengan dimulainya masa toilet training, biasanya di usia 2-3 tahun.

Pada sejumlah anak, kebiasaan mengisap jari masih ada yang terus berlanjut. Moms perlu menghentikannya dalam kondisi-kondisi berikut ini, seperti dikutip dari situs tumbuh kembang Baby Center:

- Usianya menginjak 3-4 tahun
- Si Kecil mengisap jari dengan agresif sehingga menyebabkan jari tangan sakit, kulit pecah-pecah atau kulit mengeras.
- Gigi permanen Si Kecil sudah mulai tumbuh, karena bisa mengganggu pertumbuhan susunan gigi di dalam mulut.

Nah, sekarang Moms sudah  tahu bagaimana mendukung fase oral si Kecil dengan membiarkannya mengisap jari atau memasukkan benda ke dalam mulut.  Yang penting, Si Kecil tetap dalam pengawasan supaya tidak membahayakan dan Moms tahu kapan fase oral ini sebaiknya berhenti. Yuk, dukung Si Kecil agar ia dapat mencapai semua milestone pertumbuhan dan perkembangannya dengan optimal.

Tags: pertumbuhan dan perkembangan, milestone, eksplorasi, tips dukung fase oral anak, tips mengisap jari yang aman
0 comments
Newest
Newest
Oldest

PODCAST

Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Silakan klik Accept All Cookies jika Anda setuju dengan penggunaan semua cookies kami. Silakan klik Cookies Setting untuk menyesuaikan pengaturan cookies Anda di situs web kami. Anda dapat mengelola pengaturan cookie dengan mengeklik tautan Kebijakan Privasi di footer.
Pengaturan Cookies: