LOVE YOUR BODY
LOVE YOUR BODY | 10 June 2025
Kurangnya Estrogen Sebabkan Kulit Jadi Lebih Sensitif
Sensasi Panas yang Normal dan Sebaiknya Diwaspadai
Bagaimana Meringankan Gejalanya?
Saat menstruasi, kita sudah tidak asing lagi dengan berbagai kondisi yang mengiringi. Mulai dari kram perut, perut terasa kembung, sering mengantuk hingga mood yang mudah naik dan turun. Tapi pernahkah kamu merasa area vagina yang terasa lebih panas dari biasanya?
Rasa panas atau juga biasa disebut dengan burning sensation ini memang tidak sepopuler kondisi-kondisi yang disebutkan sebelumnya di atas, namun tidak sedikit perempuan yang mengalaminya.
Gejala yang sering muncul adalah kulit area vagina yang terasa lebih sensitif dari biasanya. Saat terkena gesekan di area ini, maka muncul rasa sakit yang mirip seperti sensasi panas yang mengganggu.
Apakah kamu termasuk salah satunya yang mengalaminya dan bertanya-tanya, “Ini hal yang normal, nggak sih?”
Jawabannya adalah normal, Girls. Fluktuasi hormon estrogen menjadi penyebabnya. Salah satu peran hormon estrogen untuk kesehatan vagina adalah mendukung produksi pelumas alami di vagina. Caranya dengan membantu menjaga sirkulasi darah yang baik sehingga vagina selalu lembap dan sehat.
Nah, saat menstruasi, kadar estrogen menurun drastis sehingga turut mengurangi sirkulasi darah di area vagina. Selain mengurangi produksi pelumas alami, hal ini juga membuat kulit vagina menjadi lebih kering dan lebih sensitif.
Karena kondisi kering dan sensitif ini, maka gesekan sedikit saja bisa menyebabkan rasa panas atau terbakar. Saat menstruasi, gesekan bisa terjadi antara kulit dengan pembalut, kulit dengan underwear, maupun dengan pakaian yang ketat.
Sensasi panas akibat penurunan hormon estrogen yang normal ini biasanya berlangsung selama hari pertama hingga ketiga menstruasi. Namun gejalanya akan membaik seiring meningkatnya produksi estrogen menjelang siklus menstruasi yang baru, yaitu ketika tiba masa ovulasi.
Namun jika rasa panas ini tidak membaik setelah durasi menstruasi selesai, sebaiknya mulai waspada, ya, Girls. Rasa panas yang terus menerus bisa menandakan terjadinya infeksi atau peradangan.
Pernah
Tidak pernah
RECOMMENDATION
PODCAST