LOVE YOUR BODY
LOVE YOUR BODY | 26 July 2025
Pernah, nggak, sih, sedang olahraga seperti biasanya tapi tiba-tiba tenaga atau energi terasa beda? Misalnya biasanya mampu jogging selama setengah jam, tetapi di saat tertentu baru jogging selama 10 menit sudah terasa lelah.
Faktanya, hormon yang berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi ternyata punya pengaruh besar pada level energi, kekuatan otot, dan mood. Itu membuat kondisi tubuhmu berbeda-beda di setiap fase siklus menstruasi, kadang penuh dengan energi, namun kadang gampang lelah.
Jangan sampai fluktuasi hormon yang menyebabkan perubahan energi ini membuat jadi malas berolahraga. Olahraga yang dilakukan pada fase apa pun memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Seperti dikutip dari Harvard School of Public Health, dalam jangka pendek, olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur, mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta menurunkan tekanan darah.
Sementara itu, untuk jangka panjang, konsistensi berolahraga terbukti menurunkan risiko jatuh dan osteoporosis, mengurangi nyeri sendi, serta meminimalkan risiko beberapa jenis penyakit.
Seluruh manfaat ini bisa didapatkan dengan memilih olahraga yang tepat, terutama jika disesuaikan dengan fase dalam siklus menstruasi (cycle syncing). Yuk, cari tahu panduan lengkapnya agar olahraga tetap nyaman dan maksimal di setiap fase!
Cycle syncing adalah menyesuaikan gaya hidup secara keseluruhan, termasuk kebiasaan diet dan olahraga, dengan setiap fase dalam siklus menstruasi. Tujuannya adalah untuk menyelaraskan rutinitas harian dengan perubahan hormon yang memengaruhi tingkat energi hingga suasana hati demi tubuh yang lebih sehat secara fisik maupun mental.
Pada artikel ini khusus akan membahas cycle syncing yang berkaitan dengan olahraga. Menurut situs kesehatan WebMD, beberapa manfaat utama cycle syncing yaitu:
Olahraga menjadi lebih efektif karena disesuaikan dengan energi tubuh pada setiap fasenya. Saat energi sedang tinggi (fase folikuler atau ovulasi), olahraga yang lebih intens, membutuhkan usaha lebih dan mendorong batas kemampuan fisik, membuat pembakaran kalori menjadi lebih signifikan. Sebaliknya, saat energi sedang rendah (fase luteal), olahraga yang lebih ringan bisa tetap mendukung kebugaran.
Dengan cycle syncing, kamu bisa memanfaatkantingkatan energi alami tubuh untuk performa yang lebih baik dan optimal. Olahraga yang efektif dan efisien dapat mengelola energi tubuh yang sedang berada dalam kondisi prima untuk performa maksimal.
Menyesuaikan Iintensitas olahraga dengan fase-fase dalam siklus menstruasi dapat membantu tubuh tetap bugar tanpa memberikan beban berlebih. Misalnya, olahraga dengan intensitas tinggi lebih cocok untuk dilakukan saat fase ovulasi ketika energi tubuh sedang optimal, sedangkan latihan yang lebih ringan disarankan untuk dilakukan saat fase luteal menjelang menstruasi. Dengan penyesuaian ini, sesi olahraga bisa menjadi lebih efektif dan memberikan manfaat secara maksimal bagi kesehatan tubuh
Saat energi tubuh sedang rendah, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan olahraga yang berat. Dengan begitu, kamu tidak membebani tubuh melebihi kemampuannya. Akibatnya, pengalaman olahraga menjadi lebih positif dan menyenangkan, sehingga motivasi untuk terus berolahraga pun tetap terjaga.
Menyesuaikan olahraga sesuai siklus membuatmu menjadi lebih mendengarkan dan memahami sinyal yang diberikan oleh tubuh, apakah tubuh sedang merasa enerjik, lelah, nyeri, atau butuh istirahat. Proses ini juga membangun kesadaran diri atau mindfulness yang lebih tinggi. Kamu menjadi lebih sadar akan perubahan fisik dan emosional sepanjang siklus menstruasi.
Setelah memahami manfaat cycle syncing, selanjutnya penting untuk mengetahui jenis olahraga yang sesuai untuk setiap fase siklus menstruasi. Dengan menyesuaikan olahraga berdasarkan fase hormonal, aktivitas fisik yang dilakukan menjadi lebih optimal.
Terjadi pada: Hari 1-5 Menstruasi
Pada fase menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron berada pada titik terendah. Selama periode ini, biasanya tubuh akan terasa lemas dan kurang bertenaga. Aktivitas fisik yang disarankan berupa olahraga dengan intensitas rendah seperti yoga, pilates, jalan kaki santai, atau sekadar stretching.
Jalan santai
Yoga
Pilates
Stretching
RECOMMENDATION
PODCAST