Jaga Lingkungan dengan Hal Sederhana dalam Keseharian

Pentingnya Premarital Check Up Sebelum Menikah

2 September 2023

Sebelum menikah, tidak hanya, gaun pernikahan, catering, atau venue yang harus disiapkan. Kamu juga perlu melakukan skrining pra nikah atau premarital check up untuk memastikan kondisi kesehatan kamu dan pasangan dalam kondisi baik. Lantas apa itu premarital check up dan apa manfaatnya bagi pasangan sebelum menikah?

Mengenal Premarital Check Up

Premarital check up merupakan serangkaian tes kesehatan sebelum menikah untuk mengetahui kondisi kesehatan kamu dan pasangan. Tes ini meliputi pendeteksi penyakit menular, menahun, atau diturunkan yang dapat memengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin pada masa yang akan datang. Hal ini penting dilakukan agar kamu dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pengobatan atau pencegahan lebih lanjut. 

Oleh karena itu, penting bagi kamu dan pasangan mengidentifikasi risiko melalui premarital check up, setidaknya 3-6 bulan sebelum hari pernikahan, seperti yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia

Selain berguna untuk mengurangi risiko di kemudian hari, melakukan tes kesehatan sebelum menikah ini menjadi faktor penting bagi dokter untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang paling efektif untuk kesehatan reproduksi kamu dan pasangan.

Apa Saja Tes yang Dilakukan pada Premarital Check Up?

Rangkaian premarital check up tidak hanya bermanfaat mengetahui kondisi kesehatan dua orang yang akan menikah. Yang tidak kalah penting, tes ini adalah wujud kepedulian masing-masing terhadap komitmen yang akan dilalui bersama di masa depan. Mulai dari hubungan seks yang aman serta mendukung proses saat pasangan ingin memiliki keturunan nantinya.

Jadi, apa saja tes kesehatan sebelum menikah yang harus dijalani calon pasangan dalam premarital test?  Berikut 7 tes premarital check up yang perlu kamu jalani bersama pasanganmu sebelum menikah.

  • Pemeriksaan Fisik Dasar

Langkah awal pemeriksaan, sangat disarankan bagi kedua pasangan untuk menjalani pemeriksaan fisik dasar. Pemeriksaan ini cukup sederhana dan masih tergolong umum, meliputi tinggi badan, berat badan, golongan darah, sampai tekanan darah. Melalui pemeriksaan dasar ini, diharapkan kedua belah mempelai mampu mencegah menyebarnya risiko penyakit yang lebih serius.

  • Pemeriksaan Darah

Selanjutnya, kamu akan melakukan serangkaian tes darah, mencakup pengecekan leukosit, hematokrit, trombosit, Hb, eritrosit, hingga laju endap darah. 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkap, pemeriksaan tingkat Hb pada perempuan, akan membantu mengetahui risiko thalassemia atau kelainan darah karena kurangnya hemoglobin (Hb) yang normal pada sel darah merah. 

Selain itu, mengetahui kadar gula darah pra nikah juga penting bagi calon pengantin. Bukan hanya akan mengurangi risiko dari diabetes, pasangan yang menjalani pemeriksaan gula darah dapat mengantisipasi komplikasi dari penyakit tersebut.

  • Tes Golongan Darah dan Rhesus

Pemeriksaan ini penting dilakukan pra nikah untuk mengetahui kecocokan antara rhesus (Rh) dengan efeknya terhadap ibu beserta sang anak.

Mengutip dari Kids Health, Rh-negatif pada perempuan dan Rh-positif pada pria berisiko menimbulkan ketidakcocokan rhesus yang berakibat fatal pada calon anak. Risiko ini dapat menyebabkan ibu keguguran, ektopik (hamil d iluar rahim) dan calon bayi akan kekurangan sel darah.

  • Deteksi Hepatitis B

Selanjutnya kamu wajib melakukan tes hepatitis B. Hepatitis B termasuk penyakit berbahaya karena akan menyebabkan cacat fisik hingga kematian pada bayi yang dilahirkan. Tes ini untuk mengantisipasi kemungkinan transmisi hepatitis B melalui hubungan seksual.

  • Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual

Berbagai penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, herpes, klamidia, sifilis, dan gonore tentu berbahaya bagi kesehatan dan bisa menular lewat hubungan intim. Oleh sebab itu penting untuk kamu dan pasangan melakukan pemeriksaan tes penyakit menular seksual untuk mengantisipasinya sejak dini. Jikapun memang ditemukan penyakit menular tersebut pada salah satu pasangan, maka akan dilakukan penanganan medis lanjutan terkait penyakit tersebut.

  • Pemeriksaan Organ Reproduksi

Selanjutnya, kamu dan pasangan juga disarankan untuk pemeriksaan organ reproduksi. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan menggunakan ultrasonografi atau USG untuk melihat kondisi organ seperti prostat pada pria dan rahim pada wanita.

Bagi calon mempelai wanita, pemeriksaan ginekologi bertujuan untuk membantu mendeteksi kondisi dan kelainan sistem reproduksi wanita yang dapat memengaruhi kesuburan dan kemungkinan kehamilan. 

Sementara untuk pria, pemeriksaan organ reproduksi dapat mencakup analisis sperma untuk mengetahui kelayakan kualitas sperma. 

  • Tes TORCH

Bagi kamu yang memiliki hewan peliharaan akan disarankan untuk pemeriksaan TORCH. TORCH adalah jenis penyakit yang ditimbulkan Toxoplasma, Rubella, dan Herpes. 

Penularannya sendiri bisa datang dari konsumsi makanan mentah hingga kontak dengan kotoran hewan peliharaan. Kamu atau pasangan sebaiknya melakukan tes ini untuk menjaga sistem reproduksi wanita dan menghindari keguguran serta kelahiran prematur.

  • Tes alergi

Ketika kamu menikah, itu artinya kamu dan pasangan akan hidup bersama. Akan lebih baik jika kamu mengetahui jenis alergi seperti apa yang dimiliki oleh pasangan, baik yang sudah terdeteksi maupun tidak terdeteksi. Karena, anak yang lahir dari orang tua dengan alergi tertentu cenderung mempunyai alergi yang sama.

  • Tes Urin

Tes pra nikah terakhir, kamu dan pasangan disarankan untuk mengambil tes urin lengkap. Lewat pemeriksaan ini, kamu akan mengetahui penyakit sistematik atau metabolik pasanganmu. Tes ini dilakukan untuk mengantisipasi dan siap menghadapi kemungkinan yang terjadi setelah menikah. Penilaiannya didasarkan pada warna, bau, hingga jumlah urin yang dikeluarkan.

Urin yang akan diperiksa haruslah murni dan tidak boleh bercampur dengan darah menstruasi. Oleh karena itu, selalu beritahu dokter sebelum melakukan premarital check up agar hasil pemeriksaan yang dilakukan tetap maksimal.

Dari daftar pemeriksaan pra nikah yang sudah diungkapkan di atas, organ reproduksi pria maupun wanita menjadi hal yang sangat penting dijaga. Pentingnya merawat organ reproduksi dapat dilakukan jauh-jauh sebelum premarital check up, lho. Bagi wanita, salah satu caranya bisa dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan area kewanitaan. 

Ketika menstruasi, vagina cenderung lebih lembap. Kondisi area kewanitaan yang lembap bisa menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak dengan mudah. Penting bagi kamu untuk memilih produk pembalut dan pantyliner antibakterial yang bisa melindungi area kewanitaan dari pertumbuhan bakteri dan bau tak sedap. 

Saat menstruasi, gunakan Laurier Natural Clean, pembalut antibakterial dengan 3 antibac protection: kandungan daun sirih untuk usir bau, antibac agent yang melawan pertumbuhan bakteri, dan ekstrak daun sage yang dikenal sebagai anti jamur. Saat tidak menstruasi, gunakan pantyliner Laurier Natural Clean untuk menjaga keberesihan area kewanitaan secara alami & melawan pertumbuhan bakteri dan bau tak sedap.

Yuk! Cari tahu di sini pembalut dan pantyliner Laurier Natural Clean.

Bagikan Artikel ini melalui
0 comments
Newest
Newest
Oldest

Latest Article