LOVE YOUR BODY
LOVE YOUR BODY | 4 April 2025
Period poops adalah perubahan kebiasaan buang air besar atau tinja yang terjadi selama siklus menstruasi. Period poops, dapat menyebabkan perut kembung, sembelit atau diare dan bahkan pup menjadi lebih bau. Lantas apakah ini normal?
Yups, ini normal, Girls. Penelitian menunjukkan bahwa 73% wanita mengalami perubahan kebiasaan buang air besar selama siklus menstruasi. Penyebab utama period poops, tidak lain adalah karena perubahan hormon.
Sebelum menstruasi, tubuh mulai memproduksi lebih banyak hormon progesteron. Hormon ini membantu mengatur siklus menstruasi dan persiapan hamil sehingga membuat dinding rahim menjadi tebal.
Kadar progesteron terus meningkat selama menstruasi dan memuncak tepat sebelum ovulasi. Kadar progesteron yang tinggi ini juga berpengaruh pada kinerja usus yakni dapat memperlambat pergerakan pup melalui usus sehingga menyebabkan sembelit.
Period poops juga terjadi karena peningkatan kadar prostaglandin dalam tubuh sebelum menstruasi. Prostaglandin menyebabkan kontraksi pada rahim yang akan meluruhkan dinding rahim menjadi darah menstruasi. Nah, ini juga bisa mengurangi kemampuan usus menyerap makanan sehingga kotoran akan lebih cepat dibuang bahkan menyebabkan diare.
Selain terjadinya perubahan hormon, ada beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya period poops, yakni:
Mengalami stres dan cemas (anxiety) selama menstruasi dapat mengubah konsistensi dan frekuensi buang air besar. Bahkan jika kamu tidak sedang menstruasi, stres dapat berdampak pada saluran pencernaan sehingga menyebabkan diare atau sembelit.
Para dokter dan peneliti sudah memastikan bahwa ada hubungan yang kuat antara stres yang dimiliki seseorang dalam pikirannya dengan masalah kesehatan yang terjadi pada tubuhnya, termasuk masalah perut dan usus.
Saat kamu merasa cemas, otak akan mengirimkan sinyal ke tubuh melalui sistem saraf simpatis. Proses ini dikenal sebagai respons ‘fight or flight’. Saat kamu menghadapi sesuatu yang kamu anggap sebagai ancaman, tubuh kamu akan bereaksi dengan berbagai perubahan fisik. Denyut jantung dan pernapasan akan meningkat, otot menegang, darah mengalir ke arah ekstremitas, dan kontraksi usus besar meningkat. Dalam beberapa kasus, peningkatan aktivitas usus besar ini bisa menyebabkan gejala diare.
Masalah pada usus bisa lebih buruk ketika menstruasi karena sindrom pramenstruasi (PMS) dan menstruasi. Sehingga membuat kamu lebih mungkin mengalami perubahan suasana hati dan tingkat anxiety yang lebih tinggi.
Baca juga: 7 Makanan yang Bisa Membantu Melancarkan Menstruasi
Perubahan hormon progesteron juga berdampak pada perubahan pola makan. Sebelum dan selama menstruasi, biasanya kita jadi lebih banyak makan atau menginginkan makanan padat kalori yang tinggi gula dan lemak.
Makan makanan yang tinggi gula dan lemak lebih sulit dicerna, yang dapat menyebabkan sembelit. Selain itu perubahan pola makan serta jenis makanan yang kamu makan juga dapat mengubah bau dan konsistensi kotoran.
Minum jus
Olahraga
Mengompres perut dengan bantal panas
RECOMMENDATION
PODCAST