Gigi susu Si Kecil biasanya mulai tumbuh sekitar usia 6 hingga 12 bulan, dan akan copot secara alami saat anak berusia 6 sampai 12 tahun. Mungkin karena rentang waktu itu, banyak Mom dan Dad yang berpikir, "Ah, gigi susu kan nanti juga copot, ngapain repot-repot dirawat banget?"

Faktanya, gigi susu punya peran super penting untuk tumbuh kembang Si Kecil, baik secara fisik maupun kesehatannya ke depan. Yuk, kita cek kenapa gigi susu itu bukan cuma "gigi sementara"!

1. Gigi Susu Menyiapkan Jalur untuk Gigi Permanen

Peran utama gigi susu adalah sebagai penjaga jalur gigi permanen. Fungsinya untuk menjaga ruang di rahang dan menuntun pertumbuhan gigi permanen agar kelak bisa tumbuh di posisi yang benar.

Menurut American Dental Association (ADA), gigi susu yang sehat sangat penting untuk memastikan gigi permanen memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh. Jika gigi susu copot terlalu dini akibat karies parah atau trauma, maka ruang di gusi akan kosong. Gigi di sebelahnya bisa bergeser dan "menutup" ruang itu. 

Ini bisa membuat gigi permanen tumbuh berjejal, tidak lurus, bahkan tidak bisa keluar dari gusi sama sekali, yang pada akhirnya memerlukan perawatan ortodontik (kawat gigi) di masa depan.

2. Gigi Susu Penting untuk Makan dan Bicara

Gigi susu adalah bagian penting yang membantu Si Kecil mengunyah makanan dengan baik dan berbicara dengan jelas, seperti dikutip dari American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD).

• Makan dengan Nyaman

Gigi susu yang sehat memungkinkan Si Kecil mengunyah semua jenis makanan, dari sayuran hingga buah-buahan. Mengunyah adalah langkah pertama dalam proses pencernaan. 

Dengan gigi susu yang kuat dan sehat, makanan bisa dihaluskan dengan baik di mulut, sehingga nutrisi esensial lebih mudah diserap oleh tubuh. Nutrisi ini mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan energi mereka untuk beraktivitas sepanjang hari.

• Bicara Lancar

Selain lidah dan bibir, gigi susu adalah organ vital dalam kemampuan berbicara Si Kecil. Gigi susu membantu mengontrol aliran udara dari paru-paru untuk menghasilkan berbagai suara. Jika ada gigi susu hilang atau rusak, maka dapat mengakibatkan gangguan bicara. Contoh, gigi susu depan berperan dalam mengucapkan suara seperti 's' (seperti pada kata "sepatu").

Ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan jelas bisa membuat Si Kecil malu dan kurang percaya diri, terutama saat berinteraksi dengan teman-teman. Jadi, merawat gigi susu dengan baik juga berarti kita sedang menjaga kemampuan komunikasi dan rasa percaya dirinya di masa depan.