facebook

#MYKIREILIFESTYLE

ticket

Mau Jalani Hidup Lebih Tenang ala Kirei Lifestyle? Yuk, Belajar Kelola Emosimu!

Mengelola emosi dengan baik bisa bermanfaat untuk suasana hati, kesehatan mental dan juga hubungan dengan orang lain. Seperti apa caranya?

Emosi adalah hal yang natural tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Di satu saat kita merasakan emosi senang, di momen lain hadir rasa sedih, marah atau kesal. Rangkaian emosi yang kita rasakan membuat hidup lebih berwarna.

Menghadapi berbagai emosi yang kamu rasakan itu, bagaimanakah selama ini kamu meresponsnya? Ada orang yang meresponsnya dengan baik dan sewajarnya, namun ada juga yang merespons dengan cara yang kurang tepat. 

Saat respons terhadap emosi tertentu (terutama emosi negatif) dilakukan secara berlebihan, maka efeknya tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga berisiko mengurangi kualitas hubungan kita dengan orang lain. 

Saat  emosi negatif itu mengarah ke dalam diri sendiri, menjadi sedih atau marah yang berlebihan,  maka kita akan merasakan kekecewaan yang mendalam dan bisa mengarah ke stres. Ketika emosi dilampiaskan ke orang lain, maka bisa menimbulkan konflik dan merusak hubungan sosial. Sama-sama merugikan, kan?

Jadi bagaimana cara kita mengelola emosi yang tepat? Simak, yuk, cara-cara mengelola emosi berikut ini supaya hidupmu lebih tenang, sejalan dengan konsep hidup ala Kirei Lifestyle di mana kita dapat merasakan dan melihat keindahan di keseharian dengan tubuh yang bersih dan sehat, serta pikiran yang tenang di lingkungan yang asri terjaga.  

1. Mengenali dan Mencerna Emosi

Kamu sudah melakukan persiapan berbulan-bulan untuk mendapatkan beasiswa. Namun, hasil akhirnya menyatakan kamu gagal lolos di tahap akhir. Rasanya ingin berteriak karena banyak emosi yang kamu rasakan. 

Tapi sebelum meluapkan emosi itu, kamu bisa ambil napas lalu menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti ini:

- Apa sih yang aku rasakan sekarang? (apakah sedih, kecewa, marah)

- Apa yang menyebabkan aku merasakan emosi tersebut? (gagal padahal sudah tinggal selangkah lagi mendapatkan beasiswa tersebut)

- Apakah ada penjelasan mengapa aku gagal? (pertanyaan akhir interviewer tidak terduga, misalnya kurang siap dengan perencanaan sesudah masa studi)

- Apa yang ingin aku lakukan dengan emosi yang aku rasakan ini? (teriak sekerasnya, menangis, membanting barang, atau mengabaikannya)

- Apakah ada cara yang lebih baik untuk mencurahkan emosi ini? (bikin jurnal, cerita sama orangtua atau sahabat, olahraga)

Latihan untuk mengenali dan mencerna emosi ini bisa membuat kamu tidak impulsif mengekspresikan emosi saat itu juga dengan cara yang kurang tepat. Saat sadar kalau ada pilihan bagaimana mengungkapkan emosi dengan tepat, maka kamu bisa mengubah respons awal terhadap emosi yang sedang kamu rasakan. 

2. Menerima Segala Bentuk Emosi dengan Netral

Apa jenis emosi yang paling sulit kamu keloly?

Sedih

Marah

Kesal

Kecewa

0 comments
Newest
Newest
Oldest

PODCAST

Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Silakan klik Accept All Cookies jika Anda setuju dengan penggunaan semua cookies kami. Silakan klik Cookies Setting untuk menyesuaikan pengaturan cookies Anda di situs web kami. Anda dapat mengelola pengaturan cookie dengan mengeklik tautan Kebijakan Privasi di footer.
Pengaturan Cookies: