Melihat anak tumbuh dan berkembang memenuhi potensi terbaiknya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang tua.
Mengutip dari American Psychological Association, parenting atau pengasuhan orang tua terhadap anak meliputi tiga hal. Pertama yaitu memastikan kesehatan dan keamanannya. Kedua adalah menyiapkan anak untuk menjadi manusia dewasa yang produktif. Ketiga yaitu mendidiknya dengan nilai dan budaya yang dianggap baik dan sesuai. Peran orang tua dalam keluarga menjadi penting karena Mom bersama Dad adalah sebuah tim dalam pola pengasuhan yang ideal.
Poin kedua menekankan fungsi pengasuhan anak yang mengarah kepada kemandirian saat ia dewasa nanti, baik itu dalam berpikir maupun bertindak. Dan tahukah Moms kalau mengajarkan kemandirian kepada si Kecil tidak perlu menunggu usia tertentu, misalnya saat ia baru mulai sekolah.
Faktanya, kemandirian bisa mulai diajarkan setelah ia berusia 1 tahun, saat kemampuan otak dan motoriknya sudah memadai untuk melakukan aktivitas yang mendukung. Usia 1-2 tahun khususnya adalah bagian penting dari golden age anak saat perkembangan otak, sensorik dan motorik si Kecil sedang pesat-pesatnya.
Manfaat Si Kecil Belajar Mandiri Lebih Awal
Mengajarkan kemandirian pada si Kecil secara dini punya banyak manfaat. Manfaat jangka pendek yang didapat akan menjadi dasar kepribadian si Kecil di masa depan sehingga ia bisa memenuhi potensi terbaiknya sebagai manusia dewasa, seperti:
- Menumbuhkan rasa percaya diri dalam melakukan berbagai hal
- Menumbuhkan kemampuan dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah
- Mengajarkan otonomi diri sendiri yang tidak mudah bergantung kepada orang lain
- Mengajarkan anak untuk meregulasi emosi di berbagai kondisi yang dihadapi
- Mengajarkan anak untuk belajar dari kesalahan dan tanggung jawab
- Merangsang kreativitas dan imajinasi saat melakukan aktivitas tertentu
- Mengajarkan anak untuk bisa menikmati waktu bersama dirinya sendiri agar tidak mudah bosan atau tidak mudah beralih ke gadget.
Saat si Kecil belajar mandiri, manfaatnya juga bisa dirasakan oleh orang tua maupun orang-orang terdekat di rumah. Anak yang mandiri secara emosi tidak akan sering tantrum sehingga mengurangi rasa stres orang tua. Saat anak mandiri, orang tua juga akan lebih merasa percaya, lebih menghargai, dan tidak mudah khawatir dengan perilaku anak, sehingga secara keseluruhan bisa membuat hidup lebih tenang dan bebas tekanan, salah satu elemen penting dalam Kirei Lifestyle.
Ini Cara Latih Kemandirian Si Kecil Sejak Dini
1. Berikan Pilihan untuk Si Kecil
Daripada Moms menentukan semua barang untuk di Kecil, ada baiknya memberikan pilihan barang untuk dipilih sendiri oleh si Kecil. Bisa dimulai dengan menyodorkan pilihan pakaian untuk dipakai (baju biru atau kuning), camilan yang sehat (puding susu atau salah buah), atau pilihan kegiatan bermain (membaca buku atau main bola).
Bisa juga dilakukan dengan memberikan alternatif lain saat si Kecil menolak barang yang sudah Moms sodorkan sebelumnya. Membiarkan ia memilih sesuai kata hatinya membuat ia belajar membuat keputusan-keputusan sendiri terkait hal-hal yang ia lakukan sehari-hari.
2. Biarkan Main Sendiri
Biasa juga disebut sebagai main mandiri. Tentunya Moms bisa selalu berada di dekatnya untuk memastikan ia aman. Biarkan si Kecil sendirian dengan mainannya atau benda-benda yang menggugah rasa ingin tahunya. Entah itu menumpuk blok warna warni sendiri, menaruhnya ke lubang sesuai bentuk atau membuka-buka halaman buku.
Dengan mereka-reka bagaimana memainkan mainannya, anak belajar untuk percaya pada kemampuannya sendiri dan lebih percaya diri dalam memecahkan masalahnya sendiri, meski hanya dalam skala yang kecil. Lakukan hal-hal berikut ini: