Dengan Kirei Lifestyle Innovation,
Upgrade Dirimu Jadi Lebih Baik Inside Out
Dengan
Kirei Lifestyle Innovation
Upgrade Dirimu
Jadi Lebih Baik
Inside Out

LOVE OTHERS

Lakukan 6 Hal Ini Supaya Si Kecil Lebih Cepat Mandiri

Kemandirian si Kecil bisa dilatih sejak usia sedini mungkin. Yuk, pelajari apa saja yang bisa Moms lakukan agar si Kecil lebih cepat mandiri.

Melihat anak tumbuh dan berkembang memenuhi potensi terbaiknya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang tua.

Mengutip dari American Psychological Association, parenting atau pengasuhan orang tua terhadap anak meliputi tiga hal. Pertama yaitu memastikan kesehatan dan keamanannya. Kedua adalah menyiapkan anak untuk menjadi manusia dewasa yang produktif. Ketiga yaitu mendidiknya dengan nilai dan budaya yang dianggap baik dan sesuai. Peran orang tua dalam keluarga menjadi penting karena Mom bersama Dad adalah sebuah tim dalam pola pengasuhan yang ideal.

Poin kedua menekankan fungsi pengasuhan anak yang mengarah kepada kemandirian saat ia dewasa nanti, baik itu dalam berpikir maupun bertindak. Dan tahukah Moms kalau mengajarkan kemandirian kepada si Kecil tidak perlu menunggu usia tertentu, misalnya saat ia baru mulai sekolah.

Faktanya, kemandirian bisa mulai diajarkan setelah ia berusia 1 tahun, saat kemampuan otak dan motoriknya sudah memadai untuk melakukan aktivitas yang mendukung. Usia 1-2 tahun khususnya adalah bagian penting dari golden age anak saat perkembangan otak, sensorik dan motorik si Kecil sedang pesat-pesatnya.

Manfaat Si Kecil Belajar Mandiri Lebih Awal

Mengajarkan kemandirian pada si Kecil secara dini punya banyak manfaat. Manfaat jangka pendek yang didapat akan menjadi dasar kepribadian si Kecil di masa depan sehingga ia bisa memenuhi potensi terbaiknya sebagai manusia dewasa, seperti:

- Menumbuhkan rasa percaya diri dalam melakukan berbagai hal
- Menumbuhkan kemampuan dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah
- Mengajarkan otonomi diri sendiri yang tidak mudah bergantung kepada orang lain
- Mengajarkan anak untuk meregulasi emosi di berbagai kondisi yang dihadapi
- Mengajarkan anak untuk belajar dari kesalahan dan tanggung jawab
- Merangsang kreativitas dan imajinasi saat melakukan aktivitas tertentu
- Mengajarkan anak untuk bisa menikmati waktu bersama dirinya sendiri agar tidak mudah bosan atau tidak mudah beralih ke gadget.

Saat si Kecil belajar mandiri, manfaatnya juga bisa dirasakan oleh orang tua maupun orang-orang terdekat di rumah. Anak yang mandiri secara emosi tidak akan sering tantrum sehingga mengurangi rasa stres orang tua. Saat anak mandiri, orang tua juga akan lebih merasa percaya, lebih menghargai, dan tidak mudah khawatir dengan perilaku anak, sehingga secara keseluruhan bisa membuat hidup lebih tenang dan bebas tekanan, salah satu elemen penting dalam Kirei Lifestyle.

Ini Cara Latih Kemandirian Si Kecil Sejak Dini


1. Berikan Pilihan untuk Si Kecil

Daripada Moms menentukan semua barang untuk di Kecil, ada baiknya memberikan pilihan barang untuk dipilih sendiri oleh si Kecil. Bisa dimulai dengan menyodorkan pilihan pakaian untuk dipakai (baju biru atau kuning), camilan yang sehat (puding susu atau salah buah), atau pilihan kegiatan bermain (membaca buku atau main bola).

Bisa juga dilakukan dengan memberikan alternatif lain saat si Kecil menolak barang yang sudah Moms sodorkan sebelumnya. Membiarkan ia memilih sesuai kata hatinya membuat ia belajar membuat keputusan-keputusan sendiri terkait hal-hal yang ia lakukan sehari-hari.

2. Biarkan Main Sendiri

Biasa juga disebut sebagai main mandiri. Tentunya Moms bisa selalu berada di dekatnya untuk memastikan ia aman. Biarkan si Kecil sendirian dengan mainannya atau benda-benda yang menggugah rasa ingin tahunya. Entah itu menumpuk blok warna warni sendiri, menaruhnya ke lubang sesuai bentuk atau membuka-buka halaman buku.

Dengan mereka-reka bagaimana memainkan mainannya, anak belajar untuk percaya pada kemampuannya sendiri dan lebih percaya diri dalam memecahkan masalahnya sendiri, meski hanya dalam skala yang kecil. Lakukan hal-hal berikut ini:

- Tetap beri perhatian kepada si Kecil di berbagai kesempatan agar ia tetap merasa diperhatikan dan tidak merasa dibiarkan sendiri.
- Ganti suasana agar tidak bosan, misalnya ganti ruangan dengan mainan/benda yang berbeda
- Sediakan mainan yang variatif dan mudah digapai (misalnya taruh di keranjang yang pendek, bukan yang dalam).
- Ajarkan dulu si Kecil cara bermain mainan yang lebih kompleks sebelum ia main sendiri.
- Saat si Kecil tidak betah main sendiri, tentukan waktu main, misalnya 5 menit, dengan timer. Ini akan membantunya belajar soal konsep aturan dan waktu.
- Jadikan main sendiri sebagai kebiasaan si Kecil, misalnya dilakukan dua kali sehari selama masing-masing 5-10 menit.

Agar si Kecil nyaman saat main secara mandiri, pastikan ia memakai popok kualitas terbaik seperti Merries Good Skin. Dengan karet popok yang lembut dan pas di pinggang, popok Merries Good Skin membuat bayi nyaman beraktivitas tanpa khawatir meninggalkan bekas pada kulit.

Moms tidak perlu takut bocor karena daya serapnya cepat dan banyak hingga 5x pipis. Sirkulasi udara Merries Good Skin yang baik juga dapat membuat kulit si Kecil bebas bernapas dan bebas lembap sehingga mengurangi risiko ruam popok. Telah teruji alergi dengan kandungan ekstrak alami witch hazel-nya bisa menjaga kulit Si Kecil tetap lembut. 

Merries Good Skin juga teruji klinis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) karena terbukti dapat mengurangi risiko iritasi pada kulit bayi yang lembut. Moms bebas khawatir karena Si Kecil dapat bermain secara mandiri dengan aman dan nyaman. Klik di sini untuk tahu info lain yang lebih bermanfaat tentang popok Merries Good Skin. 

3. Ajarkan Si Kecil untuk Melakukan Sendiri Hal-Hal Terkait Dirinya

Di usia 1 tahun ke atas, si Kecil mulai punya kemampuan motorik yang lebih kompleks. Moms bisa memanfaatkannya untuk mengasah kemandiriannya. Misalnya menawarkan ia untuk membawa mangkuk/kotak makanannya sendiri saat akan makan, meminta ia mengulurkan tangan saat akan memakaikan pakaian, mencoba memakai/melepas sepatunya sendiri, mengisi/mengosongkan tas yang dibawa saat keluar rumah atau membiarkan ia berjalan sendiri dalam jarak pendek. Karena ia masih kecil dan belum punya dinamika seperti orang dewasa, tentunya Moms harus punya kesabaran ekstra saat mengajarkan hal-hal ini.

4. Ajarkan Si Kecil Membantu Melakukan Pekerjaan Rumah Harian

Jangan membayangkan hal-hal yang berat, ya, Moms. Melatih kemandirian si Kecil berhubungan erat dengan melatih sifat empati membantu orang lain. Moms bisa ajarkan ia untuk membantu memberi makan hewan peliharaan, membantu proses memasak yang ringan seperti menyendokkan tepung, memindahkan sayuran, memasukkan belanjaan ke dalam kulkas atau membantu membereskan mainannya sendiri ke dalam wadah.

5. Tegas dan Jelas

Saat si Kecil sudah tahu apa yang ia inginkan dan mulai merasakan ‘kuasa’, biasanya banyak orang tua akan terjebak dengan ‘perebutan kekuasaan’. Hasilnya bisa berbentuk penolakan anak terhadap berbagai aturan atau pilihan barang apa pun yang disodorkan Moms.

Supaya ini tidak terjadi, bersifatlah tegas dan jelas sejak awal. Bedakan antara memberikan pilihan dengan sesuatu yang sifatnya keharusan, contohnya memutuskan memakai sepatu atau sandal saat keluar rumah adalah sebuah pilihan, sementara ‘kamu harus memakai alas kaki (apa pun itu) saat keluar rumah’ adalah aturan yang tidak bisa ditawar-tawar.

Atau ketika anak menolak membantu membereskan mainan sebelum tidur, Moms bisa coba negosiasi dengan memberikan pilihan antara membereskan lego atau krayon lebih dulu. Jadi ia tetap merasa punya otoritas memilih apa yang ia lebih sukai meskipun awalnya ia menolak untuk membereskan mainan.

6. Lakukan dengan Suasana Menyenangkan

Pengalaman si Kecil saat belajar mandiri ini seharusnya menjadi proses yang natural menyenangkan sehingga hasilnya menjadi efektif dan sesuai tujuan yang sudah dibahas di awal, yaitu mendorongnya menjadi lebih percaya diri, mampu membuat keputusan-keputusan penting dan mampu menyelesaikan berbagai masalah kelak saat ia dewasa nanti.

Jadi, gimana, Moms? Siap mengajarkan kemandirian secara dini kepada si Kecil?
Saat si Kecil belajar mandiri, manfaatnya juga bisa dirasakan oleh orang tua maupun orang-orang terdekat di rumah. Anak yang mandiri secara emosi tidak akan sering tantrum sehingga mengurangi rasa stres orang tua. Saat anak mandiri, orang tua juga akan lebih merasa percaya, lebih menghargai, dan tidak mudah khawatir dengan perilaku anak, sehingga secara keseluruhan bisa membuat hidup lebih tenang dan bebas tekanan, salah satu elemen penting dalam Kirei Lifestyle. 
Tags: peran ibu dalam keluarga, golden age, sensorik dan motorik, pertumbuhan dan perkembangan, tumbuh kembang, tips anak mandiri
0 comments
Newest
Newest
Oldest

PODCAST

Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Silakan klik Accept All Cookies jika Anda setuju dengan penggunaan semua cookies kami. Silakan klik Cookies Setting untuk menyesuaikan pengaturan cookies Anda di situs web kami. Anda dapat mengelola pengaturan cookie dengan mengeklik tautan Kebijakan Privasi di footer.
Pengaturan Cookies: