LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 2 July 2024
Pernah mendengar orang tua kita melarang untuk tidak membakar popok bekas pakai? Bagi sebagian orang Indonesia, membakar popok bekas pakai seringkali dianggap menjadi penyebab kulit melepuh pada bayi.
Padahal, kondisi ini tidak ada kaitannya dengan membakar popok. Faktanya, kondisi kulit bayi yang melepuh ini merupakan suleten (impetigo), yaitu luka bakar pada kulit bayi yang disebabkan oleh infeksi kulit karena bakteri.
Jenis bakteri yang dapat menyebabkan impetigo adalah bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Siapa pun dapat terserang bakteri yang menyebabkan impetigo, tapi kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi. Impetigo pun akan sembuh sendirinya sekitar 10-14 hari, namun memberikan obat dapat mempercepat penyembuhan sekitar 7-10 hari.
Lepuhan impetigo paling umum ditemukan di sekitar hidung dan mulut, tangan, lengan bawah, dan juga area popok. Beberapa gejala impetigo adalah:
- Luka merah pada kulit
- Gatal
- Melepuh
- Keropeng/borok (gejala yang lebih parah)
Baca juga: Mitos-Mitos Tentang Popok Si Kecil, Seperti Apa Faktanya?
Mengutip dari WebMD, ada tiga jenis impetigo yang dibedakan berdasarkan gejala yang timbul, yakni:
Ini adalah tipe yang paling umum. Pada jenis ini gejala yang timbul yakni munculnya lepuh kecil di sekitar hidung dan mulut.
- Lepuh kecil berisi cairan
- Gatal di area lepuh tetapi tidak perih
- Tidak demam
- Jika pecah akan meninggalkan keropeng dan kerak kuning keemasan
Pada jenis ini, impetigo akan muncul lebih besar dengan penyebaran lebih cepat. Lepuh akan muncul dari leher hingga pinggang, tapi bisa juga terlihat di lengan dan kaki.
- Lepuh besar berisi cairan
- Area di sekitar lepuh dapat menyebabkan nyeri dan gatal
- Suhu tubuh tinggi dan terjadi pembengkakan kelenjar
- Jika pecah akan meninggalkan keropeng dan kerak kuning keemasan
RECOMMENDATION
PODCAST