LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 29 August 2024
1. Ganti popok sesering mungkin
2. Rawat pantat bayi saat mengganti popoknya
3. Sering bersihkan pantat Si Kecil saat ia terkena diare
4. Pastikan area bawah kering agar terhindar dari panas dan lembap
Bedak tabur merupakan salah satu produk yang umum ditemui di toko perawatan bayi. Sudah sejak lama orangtua menggunakan bedak tabur sebagai cara untuk mencegah dan mengurangi ruam popok.
Hal itu dipercaya bedak tabur bisa menyerap kelembapan berlebih pada area yang tertutup popok. Kandungan mineral magnesium, silikon, dan oksigen pada bedak bayi memang sangat baik dalam menyerap kelembapan. Sayangnya, jika partikel lembut dari mineral tadi diaplikasikan pada Si Kecil, terutama di area wajah dan genital, bisa menimbulkan risiko berbahaya. Oleh sebab itu, para ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan bedak tabur pada Si Kecil, khususnya untuk di daerah wajah dan genital.
Apa saja risiko gangguan kesehatan yang dialami Si Kecil akibat penggunaan bedak tabur?
Partikel halus dari mineral yang terkandung dari bedak tabur sangat mudah mengepul ke udara dan dapat terhirup oleh Si Kecil. Meski terhirup dalam jumlah sedikit, partikel halus tadi bisa mengiritasi saluran pernapasan.
Ditambah lagi, sistem pernapasan Si Kecil yang masih rentan, membuat risiko munculnya gangguan pernapasan seperti sesak napas, batuk, dan napas berbunyi akibat adanya penyumbatan saluran napas semakin tinggi.
Baca juga: 8 Manfaat Skin To Skin Moms dan Si Kecil untuk Tumbuh Kembangnya
Kandungan bedak tabur memang bisa menyerap kelembapan. Namun pada permukaan kulit Si Kecil yang masih sangat sensitif, partikel halus tadi justru bisa membuat kulit yang ruam semakin lembap.
Penggunaan bedak bayi dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko kanker ovarium pada perempuan. Khususnya, bedak tabur yang mengandung asbes, yaitu zat karsinogenik yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Biasanya, ruam popok disebabkan oleh iritasi, misalnya karena popok dibiarkan terlalu lama sehingga, kulit menjadi lembab dan berulang kali bergesekan dengan popok. Jika dibiarkan hal tersebut dapat menimbulkan iritasi kemerahan.
Ruam popok juga bisa terjadi karena adanya infeksi, seperti urin Si Kecil yang mengubah pH kulit sehingga memungkinkan bakteri dan jamur tumbuh lebih mudah. Pada kondisi ini kulit SiI Kecil menjadi lebih sensitif, ruam popok juga lebih mungkin terjadi.
RECOMMENDATION
PODCAST