Empeng Bisa Membuat Bayi Lebih Tenang, Ini Cara Tepat Penggunaannya
19 September 2023
Sejak lahir, bayi memiliki kebiasaan untuk mengisap ibu jarinya. Bahkan ada beberapa bayi yang sudah memiliki kebiasaan ini sejak masih dalam kandungan. Ini menunjukkan bahwa kegiatan mengisap jempol adalah sebuah perilaku bayi yang alami. Menurut sebuah artikel di Pediatrics Child Health, mengisap jempol membantu proses tumbuh janin di dalam kandungan dan juga membantu membuat janin tenang dan nyaman.
Sesudah bayi lahir, kebiasaan mengisap jempol ini masih terus berlanjut. Namun, ada kekhawatiran jempol bayi yang terus tumbuh akan menimbulkan gangguan pada kesehatan mulut dan pertumbuhan gigi. Muncullah empeng atau dot bayi atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai pacifier yang bentuknya menyerupai jempol. Bedanya, penggunaan empeng dot ini jauh lebih bisa dikendalikan dibandingkan jempol.
Apakah Semua Bayi Perlu Empeng?
Ketika bayi terlihat rewel atau tidak nyaman, empeng bisa jadi solusi untuk membuatnya tenang di berbagai situasi. Salah satu momen bayi rewel ini adalah saat-saat menjelang tidur. Jadi, Moms bisa coba berikan empeng agar bayi lebih tenang dan nyaman saat menjelang tidur, baik siang maupun malam.
Tentunya, syarat bayi bisa tidur lelap dan nyaman juga bergantung pada sejumlah faktor lain. Salah satunya adalah pemilihan popok. Bayi membutuhkan popok yang punya sirkulasi udara yang baik agar kulitnya bisa bernapas dan permukaannya tetap kering dan bebas lembap, seperti Merries Good Skin.
Selain bebas lembap, Merries Good Skin juga sudah teruji klinis oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) mampu mencegah iritasi dan allergy tested karena dapat mengurangi risiko alergi dan iritasi pada kulit lembut bayi. Merries juga menyerap cairan 5x lebih banyak dan lebih cepat sehingga tidak perlu takut bocor. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang Merries Good Skin.
Empeng Bisa Cegah SIDS
Tidak hanya memberikan kenyamanan agar bisa cepat dan lelap tertidur, empeng yang digunakan bayi saat tidur juga bisa mengurangi risiko kematian mendadak bayi yang tidak terduga yang disebut dengan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Menurut American Academy of Pediatrics, penjelasan untuk fakta ini yaitu mengisap empeng bisa membuka ruang udara di sekitar mulut dan hidung bayi sehingga memastikan bayi mendapat oksigen yang cukup saat tidur. Seperti kita tahu, SIDS terjadi secara mendadak dan tidak terduga ketika bayi kekurangan oksigen saat tidur. Nah, penggunaan empeng bisa jadi salah satu cara untuk mengurangi risiko SIDs ini.
Bagaimana Penggunaan Empeng yang Tepat Pada Bayi?
Meskipun terkesan sebagai benda kecil yang remeh, penggunaan empeng punya aturan yang tidak bisa diabaikan begitu saja, Moms. Apa saja yang perlu diperhatikan saat ingin memberikan empeng pada si Kecil?
1. Berikan empeng pada bayi saat ia sudah menguasai kemampuan dalam menyusu ASI langsung dari payudara ibu. Mencoba memberikan empeng sebelum bayi bisa menyusu bisa mengganggu prosesnya dalam belajar menyusu. Kurangnya kemampuan atau frekuensi mengisap puting payudara ibu juga bisa mengurangi produksi ASI. Padahal ASI adalah nutrisi utama bayi sejak ia lahir hingga usia 6 bulan.
2. Tidak memberikan empeng untuk menggantikan atau menunda jadwal minum susu atau makanan. Minum susu atau makanan harus diberikan sesuai jadwal dan jumlah harian sesuai usianya. Pastikan bayi tidak dalam kondisi lapar atau haus saat diberikan empeng.
3. Di atas usia 6 bulan hingga satu tahun, penggunaan empeng harus dikurangi karena risiko terjadinya infeksi saluran telinga (otitis media). Infeksi ini bisa berasal dari bakteri yang berasal dari empeng yang berpadu dengan pergerakan anak yang mulai aktif.
4. Sebagian ahli menyarankan empeng harus berhenti digunakan di setelah bayi berusia 2 tahun karena berisiko terhadap perkembangan organ dalam mulut, termasuk pertumbuhan gigi. Dengan alasan yang sama, American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) dan American Dental Association (ADA) menyarankan penggunaan empeng berhenti total saat anak berusia 4 tahun. Kelainan pertumbuhan gigi permanen yang dapat muncul akibat penggunaan empeng adalah susunan gigi yang tidak rata atau saling bertabrakan.
5. Tidak memasangkan tali atau kaitan apa pun ke empeng karena bisa berisiko mencekik bayi saat ia tidur atau saat tidak diawasi orang tua.
6. Jaga selalu kebersihan empeng. Kondisi empeng yang tidak higienis rentan dengan pertumbuhan bakteri yang berhubungan dengan risiko infeksi pada si Kecil.
7. Ganti empeng ketika digunakan setiap hari selama dua bulan, anak baru sembuh dari sakit untuk mengurangi risiko terinfeksi penyakit yang sama, empeng robek, rusak atau lengket/saling menempel.
Setelah tahu manfaatnya, tidak perlu ragu lagi ya, Moms, kalau ingin memberikan empeng pada si Kecil, selama mengikuti aturan yang tepat seperti yang disarankan oleh para ahli.