#MYKIREILIFESTYLE
#MYKIREILIFESTYLE | 22 April 2024
JOMO Selaras dengan KIREI LIFESTYLE
1. Kurangi Waktu Bermedia Sosial
2. Mulai Berani Berkata ‘TIDAK’
3. Nikmati Momen Kecil Sehari-Hari
Siapa yang sering merasa FOMO setiap kali belum atau tidak ikut melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang lain? Dari sesimpel menonton film terbaru yang dibahas di mana-mana, makan di resto yang lagi viral atau liburan di tempat yang lagi hits.
Menurut situs psikologi Verywell Mind, Fear of Missing Out (FOMO) adalah perasaan takut atau cemas yang dialami seseorang saat ia tidak bisa melakukan hal-hal yang dilakukan orang-orang lain. Kecemasan ini muncul karena ia berpikir orang-orang tersebut punya kehidupan yang lebih seru dan lebih baik dibanding dirinya.
Meskipun FOMO sudah mulai diteliti sejak tahun 90-an, namun fenomena ini makin marak terjadi selama satu dekade terakhir ditandai dengan munculnya berbagai platform media sosial yang diiringi makin berkembangnya teknologi smartphone.
Saat melihat kehidupan orang lain di media sosial, seseorang akan cenderung membanding-bandingkan hidupnya dengan orang tersebut, baik orang yang dikenal maupun tidak. Muncullah rasa iri yang akhirnya berpengaruh ke menurunnya rasa percaya diri.
Menurut studi di World Journal of Clinical Cases, FOMO menjadi salah satu faktor penyebab munculnya rasa cemas, depresi, rendah diri, dan perilaku yang berbahaya pada remaja. Pada orang yang lebih dewasa, FOMO menjadi salah satu penyebab rendahnya level kepuasan hidup secara umum.
Tidak ingin mengalami efek negatif FOMO sampai level yang paling ekstrim seperti di atas? Yuk, tanamkan keyakinan kalau kekuatan pikiran kita dapat mengatasinya. Pikiran inilah yang akan menentukan tindakan untuk melawan rasa FOMO tadi.
Tahun 2012, tech enterpreneur bernama Anil Dash memperkenalkan cara menghadapi FOMO melalui istilah JOMO (Joy of Missing Out). JOMO adalah konsep untuk tetap merasa cukup dan bahagia meski tidak melakukan hal-hal yang dilakukan banyak orang.
Menurut situs kesehatan Cleveland Clinic, JOMO tidak berarti seseorang jadi terisolasi sendirian karena menolak terpapar media sosial atau pun pergaulan sosial di luar. JOMO adalah cara fokus untuk secara sadar memilih melakukan apa yang diinginkan atau dibutuhkan, tanpa merasa dipaksa oleh keadaan.
Artikel pada situs kesehatan Cleveland Clinic menyebutkan sejumlah manfaat JOMO yaitu meningkatkan fokus dan produktivitas, meningkatkan kualitas hubungan yang riil dengan orang-orang terdekat dan meningkatkan kesehatan fisik dan emosional.
Dengan menerapkan JOMO, maka seseorang akan lebih fokus pada kesehatan fisik dan emosionalnya terlebih dahulu dibanding tuntutan sosial di luar. Tujuan akhirnya adalah ketenangan dalam pikiran dan kebahagiaan lewat cara yang sederhana.
Ini selaras dengan prinsip KIREI Lifestyle yang menjadi komitmen Kao untuk membantu individu menciptakan dan menikmati setiap momen sederhana di keseharian dengan rasa tenang.
KIREI dalam bahasa Jepang berarti bersih, teratur dan indah. Tentu saja ini tidak hanya mendeskripsikan penampilan luar saja, tapi juga sikap/perilaku untuk menciptakan keindahan dalam diri sendiri dan juga lingkungan sekitar. Menerapkan JOMO adalah salah satu upaya menciptakan KIREI secara fisik maupun emosional.
Nah, apa saja tips menerapkan JOMO untuk hidup ala KIREI yang selaras dan seimbang baik fisik maupun pikiran?
RECOMMENDATION
PODCAST