facebook

LOVE YOUR BODY

ticket

Cara Efektif Lindungi Kulit Wajahmu dalam Kondisi Ekstrem

Dalam kondisi ekstrem, kulit membutuhkan perlindungan yang lebih dari biasanya. Simak informasi selengkapnya pada artikel berikut.

Wajah merupakan area tubuh yang paling rentan terhadap paparan langsung dari lingkungan sekitar. Dalam kondisi normal, kulit wajah sudah menghadapi tantangan seperti paparan sinar UV, polusi dan AC. Namun kadang kulit wajah juga menghadapi kondisi yang lebih dari biasanya yang juga membutuhkan perlindungan ekstra. 

Apa itu Kondisi Ekstrem bagi Kulit?

Kondisi ekstrem bagi kulit adalah situasi atau lingkungan ketika kulit terpapar faktor-faktor yang jauh lebih intens atau merusak daripada paparan sehari-hari. Kondisi ini meningkatkan risiko kerusakan kulit secara signifikan karena kulit bekerja jauh lebih keras untuk bisa mengoptimalkan fungsinya sebagai pelindung tubuh.

Apa saja kondisi-kondisi ekstrem yang membuat skin barrier kulit bekerja lebih keras dalam menjaga fungsinya?

1.  Olahraga Air 

Olahraga air seperti berenang, snorkeling, atau selancar di bawah terik matahari membuat kulit tak hanya menerima sinar UV langsung dari atas, tapi juga sinar UV yang memantul dari permukaan air. 

Olahraga di laut juga membuatmu terpapar air laut yang mengandung garam tinggi. Saat air laut mengering di kulit, kristal garam bisa menarik kelembapan alami dari lapisan kulit, menyebabkan dehidrasi dan rasa kering.

Sementara itu, berenang di kolam renang membuatmu terpapar klorin yaitu disinfektan yang kuat yang dapat mengikis lapisan minyak alami pada skin barrier kulit. Kulit pun jadi lebih mudah kering, gatal, sensitif, dan rentan terhadap iritasi.

Saat berselancar atau wakeboarding, kulitmu juga akan terpapar angin kencang secara terus-menerus. Angin dapat mempercepat penguapan kelembapan dari kulit, membuatnya semakin kering. Plus, gesekan berulang dari pakaian basah, wetsuit, atau pasir di kulit bisa menyebabkan iritasi fisik.

2. Olahraga atau Aktivitas di Ketinggian

Mendaki gunung atau hikingdi area yang tinggi juga jadi tantangan tersendiri untuk kulit. Semakin tinggi kamu berada, makin tipis lapisan atmosfer yang melindungi dari radiasi UV sehingga intensitas sinar UV makin meningkat.

Udara dingin di pegunungan menyebabkan pembuluh darah di kulit menyempit untuk mempertahankan panas tubuh. Akibatnya, skin barriermelemah dan lebih mudah kehilangan kelembapan dan lebih rentan terhadap masuknya iritan dari luar. Kulit pun jadi lebih kering, pecah-pecah, atau kemerahan saat cuaca dingin.

Kelembapan udara di ketinggian seringkali jauh lebih rendah. Udara kering akan menarik kelembapan dari kulitmu, menyebabkan dehidrasi, kulit terasa kencang, pecah-pecah, gatal, dan skin barrier menjadi rusak.

Selain itu, mendaki atau hiking adalah aktivitas yang menguras energi. Meskipun tidak selalu terasa berkeringat banyak di udara dingin, tubuh tetap kehilangan cairan melalui pernapasan dan keringat yang menguap dengan cepat. Dehidrasi internal ini juga akan berdampak pada kulit, membuatnya tampak kusam dan kurang elastis.

Kondisi ekstrem bagi kulit yang sering kamu alami?

Olahraga air

Olahraga/aktivitas di pegunungan

Olahraga dengan durasi lama

Main di tempat hiburan/nonton konser

0 comments
Newest
Newest
Oldest

PODCAST

Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Silakan klik Accept All Cookies jika Anda setuju dengan penggunaan semua cookies kami. Silakan klik Cookies Setting untuk menyesuaikan pengaturan cookies Anda di situs web kami. Anda dapat mengelola pengaturan cookie dengan mengeklik tautan Kebijakan Privasi di footer.
Pengaturan Cookies: