LOVE YOUR BODY
LOVE YOUR BODY | 20 June 2025
Apa itu Kondisi Ekstrem bagi Kulit?
2. Olahraga atau Aktivitas di Ketinggian
Wajah merupakan area tubuh yang paling rentan terhadap paparan langsung dari lingkungan sekitar. Dalam kondisi normal, kulit wajah sudah menghadapi tantangan seperti paparan sinar UV, polusi dan AC. Namun kadang kulit wajah juga menghadapi kondisi yang lebih dari biasanya yang juga membutuhkan perlindungan ekstra.
Kondisi ekstrem bagi kulit adalah situasi atau lingkungan ketika kulit terpapar faktor-faktor yang jauh lebih intens atau merusak daripada paparan sehari-hari. Kondisi ini meningkatkan risiko kerusakan kulit secara signifikan karena kulit bekerja jauh lebih keras untuk bisa mengoptimalkan fungsinya sebagai pelindung tubuh.
Apa saja kondisi-kondisi ekstrem yang membuat skin barrier kulit bekerja lebih keras dalam menjaga fungsinya?
Olahraga air seperti berenang, snorkeling, atau selancar di bawah terik matahari membuat kulit tak hanya menerima sinar UV langsung dari atas, tapi juga sinar UV yang memantul dari permukaan air.
Olahraga di laut juga membuatmu terpapar air laut yang mengandung garam tinggi. Saat air laut mengering di kulit, kristal garam bisa menarik kelembapan alami dari lapisan kulit, menyebabkan dehidrasi dan rasa kering.
Sementara itu, berenang di kolam renang membuatmu terpapar klorin yaitu disinfektan yang kuat yang dapat mengikis lapisan minyak alami pada skin barrier kulit. Kulit pun jadi lebih mudah kering, gatal, sensitif, dan rentan terhadap iritasi.
Saat berselancar atau wakeboarding, kulitmu juga akan terpapar angin kencang secara terus-menerus. Angin dapat mempercepat penguapan kelembapan dari kulit, membuatnya semakin kering. Plus, gesekan berulang dari pakaian basah, wetsuit, atau pasir di kulit bisa menyebabkan iritasi fisik.
Mendaki gunung atau hikingdi area yang tinggi juga jadi tantangan tersendiri untuk kulit. Semakin tinggi kamu berada, makin tipis lapisan atmosfer yang melindungi dari radiasi UV sehingga intensitas sinar UV makin meningkat.
Udara dingin di pegunungan menyebabkan pembuluh darah di kulit menyempit untuk mempertahankan panas tubuh. Akibatnya, skin barriermelemah dan lebih mudah kehilangan kelembapan dan lebih rentan terhadap masuknya iritan dari luar. Kulit pun jadi lebih kering, pecah-pecah, atau kemerahan saat cuaca dingin.
Kelembapan udara di ketinggian seringkali jauh lebih rendah. Udara kering akan menarik kelembapan dari kulitmu, menyebabkan dehidrasi, kulit terasa kencang, pecah-pecah, gatal, dan skin barrier menjadi rusak.
Selain itu, mendaki atau hiking adalah aktivitas yang menguras energi. Meskipun tidak selalu terasa berkeringat banyak di udara dingin, tubuh tetap kehilangan cairan melalui pernapasan dan keringat yang menguap dengan cepat. Dehidrasi internal ini juga akan berdampak pada kulit, membuatnya tampak kusam dan kurang elastis.
Olahraga air
Olahraga/aktivitas di pegunungan
Olahraga dengan durasi lama
Main di tempat hiburan/nonton konser
RECOMMENDATION
PODCAST