LOVE YOUR MIND
LOVE YOUR MIND | 26 November 2022
Tentu kamu sudah tidak asing lagi dengan premenstrual syndrome (PMS), yakni sekumpulan gejala fisik dan psikis yang biasa menyerang sebelum menstruasi hingga beberapa hari saat menstruasi. Kondisi ini utamanya disebabkan karena perubahan hormonal yang cukup signifikan.
Selain PMS, ada juga gangguan yang disebut Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). Meski gejalanya hampir sama dengan PMS, PMDD berada di level yang berbeda sehingga harus lebih diwaspadai dan lebih diperhatikan dengan baik.
Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) merupakan gangguan kesehatan yang ditandai dengan munculnya serangkaian gejala yang mirip dengan PMS, seperti mood swing, sakit kepala dan lainnya, namun dalam tingkatan yang lebih intens.
Sama seperti PMS, PMDD juga umumnya muncul 1-2 minggu sebelum hari pertama menstruasi, dan dalam kebanyakan kasus, gejalanya akan hilang dalam 2-3 hari setelah periode menstruasi.
Dikutip dari John Hopkins Medicine, PMDD tergolong dalam kondisi serius, dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Hal ini ditandai dengan munculnya gejala yang jauh lebih berat dari PMS.
Bahkan dalam kondisi yang sangat parah, PMDD bisa memicu keinginan menyakiti diri sendiri. Maka dari itu, untuk mengatasi gangguan ini, kamu harus segera mendapat perawatan medis.
Namun PMS umumnya tidak butuh perawatan medis khusus. Kamu hanya perlu berolahraga, konsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, dan konsumsi obat-obatan tertentu (jika dibutuhkan).
Gejala PMDD pada dasarnya sama seperti gejala PMS biasa, namun dengan tingkatan yang lebih tinggi. Berikut beberapa gejala utamanya:
Tubuh lemas dan kelelahan lelah ekstrem.
Muncul perasaan rendah diri, dan mudah lupa.
Sulit berkonsentrasi, dan koordinasi tubuh berkurang.
Paranoid, padahal sebelumnya kamu tidak punya masalah tersebut.
Moodswing yang parah, bahkan bisa memunculkan gangguan kecemasan, depresi.
Selain masalah psikis, PMDD bisa muncul bersamaan dengan datangnya masalah fisik, seperti:
Muncul jerawat.
Sulit untuk tidur.
Kejang otot atau nyeri sendi.
Penglihatan cenderung kabur.
Payudara bengkak dan terasa sangat nyeri.
Frekuensi buang air kecil berkurang drastis.
Gangguan pernapasan, seperti penyakit ISPA.
Sakit kepala, hingga hilang kesadaran (pingsan).
Jantung berdebar lebih cepat dari biasanya atau palpitasi jantung.
Perut kembung, sakit perut, dan muncul masalah gangguan makan.
Pembengkakan di beberapa tubuh, seperti pergelangan kaki, kaki dan tangan.
Hot flashes, atau merasa panas di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, dan dada. Kondisi ini akan membuat kamu banyak mengeluarkan keringat.
Dilansir dalam Mayo Clinic, ada kemungkinan PMDD memunculkan gejala lainnya. Jika kamu merasa punya beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
RECOMMENDATION
PODCAST