LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 22 January 2024
Sebab-Sebab Si Kecil Bernapas dengan Mulut
2. Gangguan Pernapasan Bagian Atas
4. Kelainan Struktur Organ Dalam Hidung
Dampak Si Kecil Sering Tidur dengan Mulut Terbuka
Sering memperhatikan ekspresi mulut si Kecil saat ia sedang tidur? Selain sering tersenyum, mungkin ada sebagian Moms yang mendapati mulut si Kecil sering terbuka saat terlelap. Mungkin sekilas terkesan lucu dan menggemaskan, namun ada sejumlah fakta tidur dengan mulut terbuka pada si Kecil yang perlu Moms ketahui.
Bayi tidur dengan mulut terbuka menandakan ia bernapas dengan mulut. Faktanya, menurut Worldwide Pediatrics, bayi baru lahir hingga berusia 4 bulan belum memiliki refleks bernapas dengan mulut (kecuali saat mereka menangis). Dalam kondisi normal, ia akan bernapas dengan hidung dan mulut yang tertutup. Sehingga bila ia tidur dengan mulut terbuka menandakan ia bernapas dengan mulut. Apakah ini sesuatu yang perlu Moms waspadai?
Bayi yang bernapas dengan mulut tidak serta merta berbahaya. Namun, ada beberapa kemungkinan sebabnya, dimulai dari hal yang tidak perlu dikhawatirkan hingga menjurus ke kondisi kesehatan yang lebih kompleks. Apa saja penyebab si Kecil bernapas dengan mulut?
Saat si Kecil mengalami flu atau alergi terhadap sesuatu, kemungkinan besar saluran pernapasan dalam hidungnya tertutup oleh lendir. Karena si Kecil belum punya refleks untuk mengeluarkan lendir tersebut, maka ia pun otomatis bernapas menggunakan mulut.
Saluran pernapasan bagian atas terhalang oleh berbagai sebab, salah satunya membesarnya tonsil atau kelenjar gondok akibat radang atau infeksi. Halangan saat bernapas ini juga seringkali menyebabkan sleep apnea, yaitu bayi tiba-tiba terbangun karena terhentinya suplai oksigen ke otak. Sleep apnea adalah gangguan yang bisa mengurangi kualitas tidur.
Berawal dari hidung tersumbat karena lendir atau infeksi tonsil/kelenjar gondok yang kemudian sembuh. Tapi karena bayi sudah belajar bernapas dengan mulut selama hidungnya tersumbat, maka ia pun jadi membiasakan diri bernapas dengan mulut dalam kondisi normal.
Biasa disebut deviasi septum yaitu kelainan tulang rawan yang menjadi dinding pembatas antara kedua lubang hidung tidak berada tepat di tengah, baik karena kondisinya yang bengkok atau miring. Kondisi ini biasanya terjadi karena kelainan bawaan sejak lahir. Salah satu ciri dari kondisi deviasi septum ini adalah lubang hidung yang tidak sama besarnya.
Kebiasaan tidur dengan mulut terbuka yang terus menerus tanpa ditangani akan menyebabkan hal-hal di bawah ini:
Bernapas dengan mulut membuat air ludah menguap dengan cepat sehingga membuat bibir dan mulut menjadi kering.
Bernapas dengan hidung membuat udara yang masuk mengalami penyesuaian menjadi lebih lembap dan hangat sehingga lebih ramah di paru-paru. Saat bernapas dengan mulut, fungsi ini terganggu sehingga udara yang masuk ke paru-paru menjadi lebih kering dan dingin yang bisa menyebabkan iritasi dan batuk kering.
RECOMMENDATION
PODCAST