LOVE YOUR BODY
LOVE YOUR BODY | 13 March 2025
Menstruasi merupakan siklus bulanan ketika darah keluar dari vagina akibat peluruhan dinding rahim yang dipicu adanya sel telur yang tidak dibuahi. Siklus menstruasi yang normal biasanya terjadi selama 21–35 hari dengan lama menstruasi 3 hingga 7 hari.
Namun setiap wanita memiliki kondisi yang berbeda. Sebagian di antaranya mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Menurut situs kesehatan WebMD, ada banyak hal yang dapat menyebabkan menstruasi tidak lancar.
Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh dapat mengganggu pola normal menstruasi. Itulah sebabnya, wajar kalau remaja yang sedang mengalami pubertas menstruasinya jadi tidak teratur.
Meskip demikian, menstruasi yang tidak teratur juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
Stres. Ketika stres, tubuh mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Akibatnya, hormon yang mengatur menstruasi jadi terganggu, menyebabkan menstruasi lebih lama atau lebih berat.
Terlalu banyak berolahraga, yang menyebabkan lebih banyak kalori yang keluar daripada yang masuk. Akibatnya tubuh kekurangan kalori untuk melakukan proses ovulasi.
Diet secara berlebihan. Saat kekurangan kalori, produksi hormon yang dibutuhkan untuk proses ovulasi jadi terganggu.
Mengganti pil KB dengan alat kontrasepsi dalam rahim.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kista yang tumbuh di ovarium menyebabkan kadar androgen (hormon seks pria) tinggi. Hal ini menyebabkan ovulasi berhenti, dan membuat menstruasi tidak teratur.
Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)
Endometriosis, yang terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur, diikuti pendarahan hebat dan kram menstruasi yang sangat menyakitkan.
Fibroid rahim, tumor otot di dinding rahim. Kondisi ini bisa menimbulkan nyeri panggul, punggung bawah, dan nyeri saat berhubungan intim.
Menstruasi yang tidak teratur normal terjadi jika kamu baru masuk masa pubertas, kecuali jika muncul gejala yang mengganggu, misalnya darah masih keluar setelah lewat 8 hari, nyeri yang sangat parah, atau perdarahan menstruasi yang sangat banyak yang disebut menorrhagia. Kehilangan darah kronis akan menimbulkan masalah lain seperti anemia defisiensi besi, sehingga kamu merasa lemah, pusing, kekurangan energi, bahkan pingsan.
Jika sudah melewati usia pubertas tetapi menstruasi masih tidak teratur, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyebab dan solusinya.
Baca juga : Rekomendasi 20 Makanan yang Bisa Cegah Anemia Saat Menstruasi
Selain memeriksakan diri ke dokter, kamu juga dapat menjaga pola makan dan mengonsumsi beberapa makanan yang dapat melancarkan menstruasi. Selain efek sampingnya lebih sedikit, banyak orang memilih bahan makanan alami karena mudah didapatkan. Beberapa makanan yang dapat membantu melancarkan menstruasi seperti disarankan oleh situs kesehatan Medical News Today adalah sebagai berikut:
Jahe sudah lama digunakan sebagai salah satu bahan makanan untuk mengatasi kram saat menstruasi dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Jahe mengandung estrogen, hormon yang membantu mengatur siklus menstruasi. Untuk mengonsumsinya, parut jahe dan campurkan dengan satu sendok makan madu, lalu seduh dengan air hangat.
Kurang dari 3 hari
5-7 hari
Lebih dari 7 hari
Lebih dari 10 hari
RECOMMENDATION
PODCAST