LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 28 October 2022
Keputihan adalah cairan putih yang keluar dari vagina. Dalam kondisi normal, keputihan sebenarnya bukan masalah, bahkan cenderung berguna untuk menjaga kelembapan dan kebersihan vagina, serta melindungi vagina dari infeksi.
Tapi dalam kondisi tertentu, ternyata ada juga lho keputihan yang tidak normal, dan cenderung berbahaya jika tidak segera diatasi dengan benar.
Tapi dalam kondisi tertentu, ternyata ada juga lho keputihan yang tidak normal, dan cenderung berbahaya jika tidak segera diatasi dengan cara yang tepat. Yuk cari tahu beda keputihan normal dan tidak normal, serta gejala yang ditimbulkannya.
Keputihan merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan yang biasa terjadi saat memasuki masa ovulasi atau di masa subur. Selain itu, keputihan bisa muncul saat kamu mengalami stres, dan kondisi lainnya.
Cairan yang keluar encer atau berbentuk lendir.
Warnanya bening atau sedikit krem.
Tidak menyebabkan gatal, dan tidak berbau.
Tidak menyebabkan vagina terasa panas, atau keluhan gejala lainnya.
Jumlah cairan yang dikeluarkan cenderung stabil dan sedikit.
Sementara untuk keputihan yang tidak normal, kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri, jamur, dan parasit Biasanya disebabkan karena kebersihan vagina yang kurang terjaga, seperti jarang mengganti celana dalam, dan lainnya.
Keputihan tidak normal ditunjukkan dengan beberapa gejala berikut ini, sesuai dengan penyebab utamanya.
Bakteri gardnerella vaginalis merupakan jenis bakteri anaerob yang bertanggung jawab atas 23.6% kasus keputihan. Bakteri ini cukup tangguh karena tidak butuh oksigen untuk bertahan hidup.
Keputihan akibat infeksi bakteri biasanya ditandai dengan gejala munculnya lendir berwarna abu-abu atau putih dengan jumlah yang cukup banyak, bersifat lengket dan kerap menempel di celana dalam.
Selain itu, keputihan akibat infeksi bakteri biasanya berbau amis, terasa gatal dan tidak jarang menimbulkan lecet di kulit vagina akibat sering digaruk.
Keputihan akibat jamur disebabkan oleh serangan candida albicans yang umumnya menyerang kulit dan lapisan mukosa. Jamur ini bertanggung jawab atas 15-42% kasus keputihan, dengan resiko tertinggi dialami Ibu hamil.
RECOMMENDATION
PODCAST